Hari Ini Milik Kami

desklaimer : cerita ini hanya pengalaman pribadi penulis.



"...saatnya telah tiba, 
'tuk bersama mendukungmu kawan,
suuuaraku lantang, seetia hanya untukmu,
takkan terkiira, takkan pernah ragu,
ribuan semangat untukmu kawan,
kami selalu.. ada.. di sampingmu..."

---

Sorak sorai di akhir pekan henti sejenak, terganti denting bel dan suara toa usang di atas koridor.  Cerita turnamen kemarin sore masih menjadi trending topic sepanjang hari. Hendro dengan liukannya, Rizal tendangan super gledek, Aan dengan tenang mengatur serangan dan tempo pertandingan, dibumbui Aryak setia menjaga gawang dengan kocak, pemecah tegang suasana. Kawan-kawan Kokid Fans berteriak dengan sisa suara serak, menguap ke udara menjelma suara parau melantunkan tembang tembang penyemangat ke punggawa. Berubah menjadi do'a dan harapan kemenangan terkabul.

Hari ini gosip milik kami. Sinetron murahan, drakor cengeng, berita-berita pengalihan isu tak ada yang laku di kantin Mak Jam. Cerita tentang best suporter, intimidasi sepanjang laga, di jalan pulang, sampai tongkrongan lebih asyik daripada sinetron-sinetron langganan ibuk-ibuk. Gol-gol dari kaki-kaki Bekur, Hendro, dan tendangan gledek Rizal masih lebih aduhai dibanding gol tercantik liga Spanyol tadi malam sekalipun. Drama final, perebutan tiket 16 besar, semifinal, dan penalti penentuan lebih dramatis dari drakor-drakor manapun. Gelagat kiper lejen, menjadi tontonan komedi akhir pekan yang mengocok perut. Hari itu, pertunjukan milik Kami.

Perayaan juara, Best Suporter, dan pawai kemenangan sepanjang jalan keberangkatan menjadi cerita yang tak ada habis-habisnya di kantin pojok Mak Jam. Menguap bersama kepulan asap rokok. 2-3 batang tak terasa dan cerita masih muter ituu itu saja. Bel pergantian jam, masuk kelas, dan istirahat, hari ini bunyinya sama, tak bisa kami bedakan. Pun tak digubris sama sekali. Hari ini, masih milik Kami. 

Raut raut kemenangan masuk ke masing-masing kelas. Masing- masing kelas punya raut kemenangannya sendiri. Tangan kanan memegang bolpoin, tangan kiri usil mengetuk-ngetuk meja menirukan ritme perkusi kemarin sore. Suara-suara sayu terdengar dari bangku pojok belakang di tengah penjelasan Pak Mul, "...aaayo ayo smansakokid, serang, lawan, semua, musuuuhmuu...". Walau kadang terbalik, salah lirik, atau tak hafal sekalipun, tapi jika do'a dan harapannya sama, kalian tetap satu tujuan dengan kami. Suara aba aba dari pemimpin barisan nyanyi masih lebih merdu daripada suara penjelasan Pak Mul Biologi. Hari ini, kelas milik kami.

Lorong-lorong koridor mulai sesak. Menuju ke arah parkiran, suasana masih sama. Sepanjang koridor, lantunan lagu lagu Kokid Fans menggema sampai ke parkiran, semacam corteo sebelum laga. Parkiran atas bawah penuh seketika, rombongan motor siap menyala, keluar serentak berderet-deret membentuk barisan 2-2. Dibarengi suara knalpot dan klakson saut-sautan sampai gerbang utama, persis pawai kemenangan kemarin sore. Hari ini, Smansakokid milik Kami.

Cerita hari ini, tak habis sampai keluar sekolah. Di tongkrongan, trending topic masih sama. Cerita seputar gol-gol para punggawa, tingkah kocak maskot yang pethakilan, best suporter, koreo suporter lawan yang hhhmm, dan semua tentang hari itu masih menjadi topik pembicaraan gurih yang tak ada habis habisnya. 

Hari ini, Kami yang punya.

Komentar

  1. Terus berkarya sepenuh hati dan tanpa henti.
    Ditunggu coretan - coretan tentang dia xixixi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Baru Dimulai